Kelompok Akuntansi

Selamat Datang Di Blog Akuntansi Kelompok Kami

judul

Nama kelompok

Ahlaz Zikri
Fahrul Ruzi
Faisal Antoni
Imam Nurtopo
Mahdoni Wahyudi

Kamis, 17 November 2011

PK6.Neraca Saldo

Neraca Saldo merupakan proses pengikhtisaran saldo perkiraan Harta, Utang, Modal, Pendapatan dan Biaya pada periode tertentu. Pembuatan neraca saldo biasanya dilakukan pada akhir bulan, akhir semester atau akhir tahun. Sumber data yang digunakan dalam menyusun neraca saldo berasal dari jurnal umum. Perlu diingat, bahwa range jurnal umum sebelumnya telah diberi nama “ JU “ pada praktikum sebelumnya. Nama tersebut akan digunakan untuk menjumlahkan total debet dan kredit per masing-masing pos yang ada.

Senin, 14 November 2011

PK5. Posting\Buku Besar

 Buku Besar

Buku besar digunakan untuk mengelompokkan transaksi-transaksi yang sejenis. Langkah dalam membuat buku besar adalah :
1.
Copy jurnal umum ke sheet 4 dengan cara : Blok semua jurnal umum dengan (Ctrc + A ) pilih menu EDIT, COPY, buka sheet baru (Pilih menu INSERT, WORKSHEET) sebagai tempat memunculkan hasil copy , pilih PASTE
2.
Ganti nama SHEET 4 menjadi “BB” dengan cara : Pilih menu FORMAT, SHEET, RENAME, ketik “BB”
3.
Ganti juga nama tabel “JURNAL UMUM” pada baris ke – 2 menjadi BUKU BESAR”. Perhatikan tanda lingkaran pada bantuan gambar di bawah.
4.
Hapus Jumlah Total Debet dan Kredit yang ada pada baris paling bawah (baris ke – 108) karena tidak termasuk data yang akan di posting ke buku besar
5.
Urutkan data yang akan diposting memakai Data Sort dengan cara : Sorot semua data dimulai dari kolom Tanggal, pilih menu DATA, SORT setelah itu akan muncul kotak dialog SORT pada lembar kerja



Proses posting pada buku besar mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus di debet. Setiap transaksi yang diinput dan membentuk jurnal akan masuk ke buku besar sesuai dengan jurnal yang terbentuk. Jika ingin melakukan pengeditan untuk transaksi yang sudah masuk ke buku besar, silahkan catat nomor referensi jurnal yang terdapat di buku besar dan tipe transaksi tersebut untuk mengetahui pada modul mana transaksi tersebut diinput, misalnya tipe GJ berarti anda menginput transaksi di jurnal umum, maka anda dapat melihat / mengedit jurnal umum pada menu buku besar > daftar transaksi jurnal > pilih nomor referensi > klik perincian > kemudian edit transaksinya. Atau anda bisa langsung klik dua kali pada nomor referensi jurnal saat anda menampilkan laporan buku besar. Setelah masuk ke detail transaksinya lalu edit transaksi tersebut.
Transaksi dan mutasi pada General Ledger dilakukan setelah seluruh rekening yang diperlukan dalam operasional bank disusun (berdasarkan neraca). Selain itu posting transaksi melibatkan dua departemen berbeda, haruslah melalui rekening-rekening dalam Departemen Offset. Kegunaan dari Departemen Offset adalah untuk menyeimbangkan saldo aktiva dan passiva dalam neraca.

PK4.Memberi Nama Range pada Jurnal Umum

Data pada jurnal akan dijadikan sebagai sumber data dalam pembuatan buku besar, neraca saldo dan neraca lajur. Untuk lebih memudahkan pengambilan data dari Jurnal Umum, terlebih dahulu berikan nama range jurnal umum dengan cara :
1.
Sorot Jurnal Umum dimulai dari kolom tanggal sampai baris terakhir (Jumlah akhir tidak tidak ikut disorot),
2.
Pilih Menu INSERT, NAME, DEFINE ketik “JU” kemudian pilih Add kemudian klik OK

Catatan : Range Jurnal Umum yang sudah diberi nama, terdiri dari lima kolom. Kolom 1 berisi tanggal, kolom 2 nama perkiraan, kolom 3 kode rekening, kolom 4 Debet dan kolom 5 Kredit. Nomor kolom tersebut perlu diingat, terutama pada saat membuat neraca saldo dan neraca lajur menggunakan fungsi DSUM.

PK3. Jurnal Umum

JURNAL UMUM

Dalam akuntansi, Jurnal adalah suatu buku dimana transaksi-transaksi bisnis dicatat secara kronologis pada prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke dalam buku besar. Secara umum, jurnal akuntansi dapat dibagi dua, yaitu:
1. Jurnal khusus. Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah
1. Jurnal penjualan ( semua penjualan secara kredit) 2 Jurnal penerimaan kas (semua penerimaan kas secara tunai) 3 Jurnal pengeluaran kas ( Semua pengeluaran kas secara tunai) 4. Jurnal pembelian (semua pembelian secara kredit) 5. Jurnal umum. Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak masuk dalam jurnal khusus.
Traksaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi. Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang spesifik yaitu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Karena hal tersebut yang disebut dokumen transaksi dalam akuntansi adalah dokumen transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Ini adalah satu perbedaan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi manajemen, dimana transaksi dalam sistem informasi manajemen adalah semua kejadian yang melibatkan unser lingkungan baik yang berpengaruh maupun tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan.
Pada perusahaan besar yang transaksinya dalam jumlah besar terutama pada transaksi pembelian, perlu dilakukan pengawasan, pemeriksaan baik terahadap kwantitas maupun kwalitas. Untuk setiap pembelian dibuatkan surat permintaan pembelian (Purchase Request) selanjutnya Order pembelian (Purchase Order). Sampai disini belum ada transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan dengan demikian dua dokumen tersebut tersebut adalah dokumen akuntansi yang tidak termasuk dalam bukti transaksi. Dokumen tersebut berfungsi hanya sebagai dikumen referensi.
Dalam proses penerimaan barang/jasa dibuatkan “Surat Bukti Penerimaan” atau apapun nama nya sesuai dengan barang atau jasa yang diterima bisa juga “Berita Acara Penerimaan” yang memuat informasi tentang kwantitas dan kwalitas serta menunjukan identifikasi dokumen pengantar supplier dan identifikasi dokument pembelian. Surat bukti penerimaan menunjukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan, yaitu penambahan terhadap aset atau biaya. Surat bukti penerimaan ini adalah dokumen akuntansi yang tergolong bukti transaksi.
Hal yang spesifik dalam membuat bukti transaksi adalah bahwa setiap membuat bukti transaksi dengan sistem komputer, pada saat itu data tersimpan dalam sistem komputer. Data yang tersimpan tersebut selanjutnya diolah oleh sistem komputer menjadi informasi yang berguna. Tidak demikian halnya dengan sistem akuntansi manual dimana data dicatat secara berulangkali dari bukti transaksi sehingga menimbulkan kesan bahwa akuntansi itu sulit dan membuat jenuh.
Jurnal adalah catatan secara sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi finansial dengan menyebutkan perkiraan yang akan didebet dan dikredit, jumlah dan keterangan ringkas. Jurnal merupakan catatan transaksi finansial yang pertama karena itu disebut juga sebagai catatan yang asli (book of original entry). Banyak ragu dengan pernyataan ini kenapa yang pertama, termasuk saya sendiri juga demikian. Selanjutnya saya menarik kesimpulan bahwa jurnal ini adalah sumber informasi untuk berbagai keperluan dalam proses akuntansi khususnya.
Jurnal mempunyai 3 fungsi yaitu fungsi percatatan, fungsi historis dan fungsi analisis.

Posting adalah pemindahan dari buku jurnal ke buku besar. Pada system akuntansi komputer Buku Jurnal dan posting posting dilakukan secara automatics oleh komputer (auto Posting). Walaupun tidak mutlak, seorang data entry sebaiknya menguasai proses posting yang dilakukan oleh komputer agar bila terjadi kegagalan akan mudah menelusuri kesalahan yang terjadi.
Metode mengerjakan Jurnal dan Posting
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencatat Jurnal jurnal dan posting. Cara berikut adalah salah satu teknik yang hanya dapat dilakukan dengan dukungan system komputer yang terintegrasi.
Posting dilakukan langsung dari file transaksi ke rekening-rekening buku pembantu dan lansung diprint-out ke buku besar. Bukti transaksi terlebih dahulu diproses/dientry ke system komputer sebelum diserahkan ke bagian akuntansi.

System komputer dapat menggantikan sebagian besar pekerjaan akuntansi sehingga personal hanya meng-entry/Mencatat data transaksi sekaligus mengasilkan bukti transaksi selanjutnya Jurnal, Laporan, posting ke buku besar dan buku pembantu sampai pembuatan neraca, neraca saldo, rugilaba, perubahan modal serta analisanya dikerjakan oleh komputer.
Proses pencatatan data jurnal pada system akuntansi komputer juga bervariasi tergantung pada prosedure dan metode serta tingkat integrated system yang diterapkan oleh pembuat program aplikasi tersebut. Banyak program aplikasi accounting siap pakai diperjual belikan seperti program aplikasi akuntansi komputer yang dikenal secara luas di dunia akuntansi adalah Dac Easy Accounting, MYOB, MAS dll, namun banyak perusahaan tidak dapat menggunakan program aplikasi tersebut karena beberapa hal, antara lain masalah standarisasi, tingkat kebutuhan perusahaan terhadap informassi yang berbeda dll. Dac Easy Accounting menggunakan standarisasi negara pembuatnya (Amerika). MAS adalah product local namun apa yang terdapat dalam aplikasi banyak tidak tidak dapat mengaplikasikannya karena berbagai alasan. Untuk itu banyak perusahaan membuat program aplikasi sendiri sesuai dengan system akuntansi yang diterapkan di perusahaannya.
Dengan program ini tugas operator hanya mencatat transaksi yang terintegrasi dengan subs system lain, selanjutnya komputer akan mengolahnya sampai kesasaran akhir laporan keuangan yaitu neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal serta analisanya.
Jurnal Khusus : Pada perusahaan besar ternyata transaksi-transaksi yang sama terjadi berulangkali sehingga tidak efektif lagi bila dicatat setiap hari ke dalam jurnal umum. Untuk menghadapi hal tersebut, dilakukan penyesuaian bentuk Jurnal disesuaikan dengan kebutuhan. Pada jurnal khusus transaksi yang sama dalam perioda tertentu dapat dijurnal satu kali saja. Jurnal khusus memiliki kontrol intern yang lebih baik karena transaksi telah dikelompokan, dan memungkinkan pembagian tugas sehingga terjadi spesialisasi pekerjaan.
Macam-macam jurnal umum dan jumlah kolom jurnal disesuaikan dengan kebutuhan namun umumnya jurnal umum terdiri dari
Jurnal Kas, dapat dibagi atas jurnal penerimaan kas untuk mencatat penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas untuk mencatat pengeluaran las
Jurnal Penjualan, untuk mencatat penjualan kredit. Penjualan tunai merupakan bagian dari jurnal Kas.
Jurnal Pembelian, untuk mencatat pembelian kredit, pembelian tunai merupakan bagian dari jurnal kas.
Jurnal Memorial (Jurnal Umum) untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dikelompokan pada jurnal-jurnal khusus di atas misalnya ayat penyesuaian, biaya/beban penyusutan, pendapat/biaya bunga, pendapatan/kerugian kurs. Dll.
Neraca lajur dan ayat penutup
Neraca lajur tidak diperlukan Pada system akuntansi komputer, karena semua proses penyusunan laporan keuangan (Laporan Rugi laba, Neraca, Perubahan modal serta analisanya) dapat dilakukanh oleh komputer
Pada sistem akuntansi manual, untuk mempermudah menyusunan laporan keuangan dibuat tabel untuk mencatat, meyesuaikan, menggolongkan saldo perkiraan-perkiraan buku besar yang disebut Neraca lajur (work sheet).


Mencatat Transaksi Dengan Jurnal Umum

Jurnal Umum (Memorial Journal) adalah suatu catatan akuntansi pertama kali yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara kronologis sebelum transaksi tersebut dipindahkan ke dalam masing-masing perkiraan buku besarnya secara kronologis.


FORMAT JURNAL UMUM
TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
01 Des ‘03 Kas
Modal Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000

Minggu, 13 November 2011

PK 2. Neraca Awal

Penyusunan necara awal dilakukan setelah melakukan inventarisasi kekayaan perusahaan yang berwujud maupun tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang, serta Passiva dan modal
Aktiva/ Kekayaan perusahaan dapat dibedakan/ dikelompokkan menjadi :
Aktiva lancar/ Current Assets,Uang tunai dan harta lainnya yang dapat segera ditukar dengan uang tunai (Contoh 3 jenis aktiva lancar)
  • Kas/ Cash => Uang tunai dan surat berharga lainnya
  • Piutang/ Account receivable => tagihan yang dimiliki perusahaan
  • Persediaan barang/ Inventory => persediaan barang yang masih ada
Aktiva tetap/ Fixed Assets
  • Tanah
  • Gedung
  • Peralatan kerja/ perlengkapan kerja
  • Perlengkapan kantor (meja kursi, dll)
  • Hak patent (aktiva tidak berwujud)
  • Goodwill (aktiva tidak berwujud)
Pasiva/ Hutang
Pasiva/ hutang adalah kewajiban perusahaan terhadap pihak lain yang harus dibayar.
Modal
Modal = Total aktiva - Pasiva/ hutang
Contoh
CV.Sello Leppen.yang bergerak dalam bidang usaha konveksi. tanggal 1 Januari 2011 diperoleh data sebagai berikut
Harta/ Aktiva Jumlah
Uang kas 100.000.000
Uang di Bank BNI 75.000.000
Total 175.000.000
Pada bulan 2 s/d 31 Januari 2011 melakukan pembelian peralatan untuk bidang usaha konveksi tersebut dibawah ini :
Daftar pembelian barang
Nama barang Banyak Harga/ unit Jumlah Keterangan
Meja tulis 2 500.000 1.000.000 Perlengkapan kantor
Kursi kantor 2 250.000 500.000 perlengkapan kantor
Kursi tunggu 4 750.000 3.000.000 Perlengkapan kantor
Jumlah 4.500.000
Mesin Jahit 20 2.500.000 50.000.000 Peralatan kerja
Mesin Obras 10 1.500.000 15.000.000 Peralatan kerja
Mesin Potong 2 2.500.000 5.000.000 Peralatan kerja
Kursi kerja 30 200.000 6.000.000 Peralatan kerja
Almari 2 1.000.000 2.000.000 Peralatan kerja
Jumlah 78.000.000
Kain (baru dibayar 50 %) 100 ball 1.000.000 100.000.000
Persediaan barang
Benang 1.000 pcs 1.000 1.000.000 Persediaan barang
Kancing 2.000 pcs 500 1.000.000 Persediaan barang
Jumlah 102.000.000

Dari data diatas dapat disusun Neraca pada tanggal 1 Januari 2011
Neraca CV.Sello Leppen
1 Januari 2011
No Keterangan Jumlah No Keterangan Jumlah
1 Kas 100.000.000 1 Modal 175.000.000
2 Bank 75.000.000
Total 175.000.000 Total 175.000.000

Neraca CV.Sello Leppen
1 Februari 2011
No Keterangan Jumlah No Keterangan Jumlah
1 Kas 42.500.000 1 Hutang 50.000.000
2 Perlengkapan kantor 4.500.000 2 Modal 177.000.000
3 Peralatan kerja 78.000.000
4 Persediaan barang 102.000.000
Total 227.000.000 Total 227.000.000

PK1.kode perkiraan

Kode Perkiraan


Dalam menyusun sebuah sistem akuntansi yang terkomputerisasi, Kode perkiraan akuntansi merupakan hal yang sangat penting, karena akan digunakan sebagai ID untuk pengolahan data transaksi. Kode perkiraan disusun sedemikian rupa agar sistematis dan dapat menunjukkan kelompok rekening yang ada. Selain itu, dimungkinkan untuk mengembangkan kode rekening di kemudian hari tanpa menggangu susunan kode yang ada sebelumnya. Dalam praktikum ini terdapat tiga tugas mahasiswa yaitu ; 1) Membuat susunan kode perkiraan; 2) memberi nama range kode perkiraan; 3) mengganti nama sheet tempat bekerja dengan nama ”KODE”.
Uraian masing-masing langkah.
1.    Buat susunan kode perkiraan/rekening pada Sheet 1
Kode perkiraan lengkap sebagai berikut :
Kode Rek
Nama Rekening
111
Kas
121
Piutang Usaha
131
Persediaan barang dagang
141
Asuransi dibayar dimuka
151
Perlengkapan
161
Tanah
171
Gedung
172
Akumulasi penyusutan Gedung
181
Peralatan
182
Akumulasi penyusutan peralatan
211
utang usaha
212
Utang dividen
213
Utang pajak penghasilan
214
Utang bunga
215
Wesel bayar
311
Modal Saham
312
Laba ditahan
410
Ikhtisar rugi-laba
411
Penjualan
412
Retur penjualan & pot harga
450
Pendapatan sewa
511
Pembelian
512
Retur pembelian & pot. Harga
513
Beban angkut pembelian
520
Beban adminitrasi & umum
521
Beban penyusutan gedung
522
Beban penyusutan peralatan
530
Beban penjualan
531
Beban pengiriman barang
540
Pajak penghasilan
541
Beban Perlengkapan
542
Beban Asuransi
550
Beban bunga

2.   Memberi nama range kode perkiraan
Beri nama range kode perkiraan akuntansi dengan cara :
Sorot range A4:B38, pilih menu INSERT, NAME, DEFINE ketik nama KODE_REK pada kotak Name In Workbook kemudian klik OK

Catatan : Penamaan RANGE kode perkiraan akan digunakan sebagai dasar (ID) dalam pembuatan rumus untuk memunculkan nama rekening secara otomatis pada jurnal umum, jurnal penyesuaian, neraca saldo, neraca lajur, maupun laporan keuangan.

Sabtu, 12 November 2011

Peranan Sistem Informasi Akuntansi

TENTANG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A. Peranan Sistem Infomasi akuntansi Dalam Organisasi Perusahaan
Dewasa ini kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannnya bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisi hambatan strategi dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada masukan-masukan yang objektif. Diantara sekian banyak faktor yang menjadi masukan manajemen dalam pengambilan keputusan adalah masukan yang berasal dari sistem informasi akuntansi. Akuntansi itu sendiri, sebagai suatu system informasi, mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun, memproses dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke berbagai pihak.
Pemakai informasi akuntansi dapat dibagi kedalam dua kelompok:
a. Kelompok Internal
Kelompok internal meliputi para manajer yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri yang kebutuhannya sangat tergantung pada jenjang organisasi atau pada fungsi tertentu yang dilaksanakan.
b. Kelompok Eksternal
Kelompok eksternal pada umumnya memerlukan informasi yang bersifat umum dalam bentuk laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhtungan rugi-laba, laporan arus kas, disertai dengan berbagai penjelasannya, disertai dengan bernagai penjelasannya. Pengertian umum dalam hal ini adalah dapat dipergunakan oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, penyusunan informasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum pula. Di Indonesia, prinsip-prinsip akuntansi disebut Standar Akuntansi keuangan.
B. Alur Sistem Informasi Akuntansi
Alur sistem informasi akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Daur operasional
Daur operasional adalah daur dari mulai terjadinya transaksi atau kejadian-kejadian ekonomis sampai terekamnya transaksi tersebut ke dalam bentuk dokumen-dokumen (source documen). Daur operasional ini pada umumnya terbagi dalam empat daur atau subsistem, yaitu:
• Daur pendapatan (revenue cycle) yang mencakup kegiatan penjualan barang atau jasa yang merupakan factor output atau produk perusahaan.
• Daur pengeluaran (expenditure cycle ) yang mencakup kegitan pengadaan, bahan pembantu, berikut biaya factor input lainnya.
• Daur produksi yang (production cycle) yang mencakup kegitatan manufatur yang mengubah bahan baku menjadi produk jadi.
• Daur keuangan (finance cycle) yang mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan, pengeluaran dan produksi.

2. Daur penyusunan laporan
Daur penyususnan laporan merupakan daur yang mengubah dokumen-dokumen hasil rekaman trannsaksi yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal, maupun laporan manajemen yang diujukan untuk pihak internal perusahaan (manajemen).



C. Pengendalian Intern
Pengendalian intern (inernal control) adalah suatu system pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk:
• Mengamankan aktiva perusahaan
• Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
• Meningkatkan efesiensi
• Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengendalian intern bertujuan untuk menjaga integritas informasu akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, dan pencurian yang dilakukan oleh pihak dalam maupun luar perusahaan. Selain itu pengendalian intern juga harus dapat memudahkan pelacakan kesalahan baik itu disengaja ataupun tidak disengaja, demikian pula agar memperlancar proses audit.
Agar dapat berjalan baik, suatu system pengendalian intern harus memliki unsur-unsur pokok sebagai berikut:
• Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan pembagian tanggung jawab menurut fungsi dan hirarkis. Penyusunan struktur organisasi dengan dmikian harus memperhitungkan semua fungsi yang ada dalam perusahaan dan kemudian membagi habis fungsi tersebut kepada pihak-pihak yang hharus memppertanggung jawabkannya. Prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam menyusun suatu struktur organisasi adalah:
1. Harus ada pemisah antara fungsi pencatatan, pelaksanaan, dan penyimpanan atau pengelolaan.
2. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksankan semua tahap suatu transaksi dari awal sampai akhir.

• Sistem wewenang dan prosedur pencatatan
Struktur ini memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. Olehnya itu struktur organisasi harus dilengkapi dengan uraian tugas (job description) yang mengatur tentang tugas, hak, dan wewenang masing-masing pejabat beserta seluruh jajarannya sesuai fungsinya. Agar semua peraturan itu semua ditaati dengan mudah, dapat digunakan bagan alir prosedur (procedure flowchart) dan didukung oleh formulir-formulir. Formulir memperlancar kepatuhan terhadap peraturan karena memuat tentang ruang-ruang khusus yang hanya bisa diisi oleh pihak yang berwenang.
• Pelaksanaan kerja yang sehat
Tata cara kerja yang sehat adalah pelaksanaan kerja yang dibuat demikian rupa sehingga mendukung tercapainya tujuan pengendalian intern. Tata cara yang sehat antara lain tercermin dalam:
 Penggunaan formulir yang bernomor urut ttercetak, sehingga penggunaannya dapat dipantau
 Pemeriksaan secara mendadak terhadap obyek-obyek yang dianggap penting.
 Rotasi jabatan antar karyawan dengan tujuan untuk memuutus mmata rantai kolusi yang ada.
 Kewajiban untuk cuti bagi karyawan agar untuk sementara digantikan dengan karyawan lain.
 Pencocokan fisik harta perusahaan dengan catatannya, dengan tujuan untuk menjaga ketelitian dan keandalan data disamping itu juga dapat mengungkap adanya penyimpangan atau penyelewengan dalam pengelolaan harta perusahaan.
 Adanya staf pemeriksa intern (internal audit staff) yang dalam perusahaan disebut staf pengawas intern (SPI). Staf ini bertugas untuk melakukan audit, mengecek efektivitas unsur-unsur system pengendalian intern, investigasi, ataupun berperan sebagai “konsultan” intern bagi unit-unit organisasi lainnya.
 Mekanisme saling uji antar fungsi.
• Karyawan yang berkualitas
Kualitas karyawan ditentukan oleh tiga aspek, yaitu pendidikan, pengalaman. Dan akhlak. Pendiidikan dan pengalamn berada dalam satu sisi diimensi karena bersifat saling mengisi. Unsure akhlak diperlukan untuk posisi-posisi yang berkaitan langsung dengan harta perusahaan.
D. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen (management information system-MIS) adalah suatu system informasi yang bersifat menyeluruh, yang bertujuan untuk menyajikan berbagai informasi akuntansi yang bersifat historis.
Ada dua aspek yang terkandung dalam pengertian SIM yang pertama adalah Bahwa SIM berbasis computer. Meskipun banyak diperdebatkan, khususnya mengenai sampai seberapa jauh tekhnologi computer itu berperan dalam SIM, telah disepakati bahwa SIM pada dasarnya selalu menggunakan teknologi pengolahan data elekktronis.
Aspek yang kedua adalah bahwa SIM menggunakan model keputusan (decision mode). Model keputusan pada umumnya menerapkan prinsip penyaringan dalam mennyajikan informasi.
Tujuan utama SIM adalah mmenyediakan informasi untuk mendukung manajemen dalam mengambil keputusan. Konsep yang dipegang dalam SIM adalah bahwa system informasi merupakan unsur yang meningkatkan nilai perusahaan. informasi merupakan unsur daya saing yang tercermin dalam system pendukung keputusan yang terbangun di dalamnya.
E. Pengolahan Data Untuk Manajemen
Dalam aktivitas proses, atau disebut juga aktivitas manipulatif, data yang terkumpul sebagai hasil aktivitas input, selanjutnya diolah dengan beberapa operasi sebagai berikut:
• Pengklasifikasian data
Dalam kegiatan ini pos-pos transaksi yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokkan ke dalam kelas-kelas yang sama.
• Pemilihan data
Setelah data di klasifikasikan, biasanya harus dipilih sesuai urutan yang telah ditetapkan agar memudahkan pengolahan.
• Perhitungan
Kegiatan perhitungan mencakup operasi matematis yang dilakukan terhadap data yang sudah diklasifikasikan dan dipilih.
• Pengikhtisaran
Agar memiliki nilai, data yang telah diolah harus diikhtisarkan dalam bentuk laporan-laporan yang bermakna, ringkas, dan efektif.

jika data telah diubah mmenjadi informasi, berarti proses pengolahan data telah menginjak aktivitas output. Dalam aktivitas output tercakup beberapa operasi sebagai berikut:

• Komunikasi
Informasi yang telah dapat dipergunakan harus dikomunikasikan dengan penggunannya. Informasi. Komunikasi adalah penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dan bisa bersifat timbal balik.
• Penyimpanan
Penyimpanan adalah operasi untuk menempatkan data ke dalam file-file untuk referensi apabila suatu saat diperlukan.
• Penarikan Informasi
Penarikan informasi adalah kegiatan pengambilan data yang disimpan pada saat diperlukan. Kegiatan penarikkan dimulai dari pencarian data yang dilakukan oleh petugas pengelola data samapai penggunaan terminal-terminal yagn cepat tanggap yang dihubungkan langsung dengan computer.
• Reproduksi
Reproduksi adalah kegiatan menggandakan atau menyalin data untuk keperluan lain.

Kualitas Informasi
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa informasi yang bernilai paling tinggi adalah informasi yang mengandung ketidak pastian yang palinng rendah. Akan tetapi, informasi tidak dapat terbebas sama sekali dari unsure ketidakpastian. Oleh sebab itu, diperlukan pembandingan antara biaya untuk memperoleh informasi dengan manfaat yang diperoleh dengan adanya informasi itu sendiri. Dengan kata lain, informasi baru layak disiapkan jika:
a) Biasanya lebih rendah daripada tambahan pendapatan nyata yang dihasilkan dari adanya informasi itu.
b) Bisa menurunkan biaya nyata dengan jumlah biaya yang ditimbulkan dari diprosesnya informasi itu.
c) Bisa menghasilkan manfaat yang tidak nyata, seperti memperluas wawasan penggunanya, reaksi yang lebih cepat, layanan kepada pelanggan yang lebih baik, dan lain-lainnnya.
Untuk menopang terbbentuknya kualitas informasi yang lebih baik, ada beberapa atribut yang perlu diperhitungkan, yaitu:

 Kecermatan (accuracy)
Kecermatan adalah perbandingan antara informasi yang benar terhadap total informasi yang dihasilkan dalam satu periode. Semakin tinggi sifat suatu informasi, akan semakin tinggi kecermatan yang diperlukan.
 Penyajian Tepat Waktu (timeliness)
Penyajian tepat waktu adalah kegiatan yang menyajikan informasi pada saat transaksi terjadi atau pada saat informasi itu dibutuhkan, yang mampu menutup peluang bagi pesaing untuk untuk mengambil keputusan yang baik dengan lebih tepat. Dalam tingkat persaingan tinggi, keputusan yang lambat berarti member peluang kepada pesaing untuk mengambil keputusan yang baik dengan lebih cepat. Keputusan yang baik namun lebih cepat dianggap lebiih baik daripada keputusan yang benar namun lambat diikeluarkan. Untuk memperoleh informasi yang optimal, diperlukan keseimbangan anatara kecermatan dan ketepatan waktu penyajian.
 Kelengkapan (completeness)
Kelengkapann adalah adanya relevansi antara informasi dan penggunanya. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena bagian informasi yang hilang boleh jadi merupakan unsur yang kritis. Dengan demikian, informasi yang sudah tepat waktu dan cermat mungkin belum dapat dianggap sebagai informasi yang berkualitas. Informasi yang lengkap adalah informasi yang relevan dengan penggunanya. Dalam hal ini, pengertian lengkap tidak harus diartikan sebagai informasi yang menyeluruh baik yang berguna ataupun tidak., melainkan harus dikaji sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
 Ringkas (concieseness)
Ringkas adalah informasi yang disajikan telah diikkhtisarkan sesuai kebutuhan pengguna dan bidang-bidang yang menjadi fokuus utama. Banyak siistem informasi yang didesain dengan asumsi bahwa informasi yang lengkap merupakan kebutuhan mutlak para manajer. Asumsi ini mengakibatkan para pendesain ini menerpakan pendekatan yang keliru, yaitu member informasi kepada manager yang seharusnya tidak memerlukan informasi itu. Informasi yang ringkas, yang mengikhtisarkan data relevan yang menunjuk pada bidang-bidang penyimpangan terhadap standar atau rencanam merupakan informasi yang banyak diperlukan oleh para manajer.
F. Peningkatan Nilai Informasi
Dalam sitem informasi manual atau tradisional, ternyata banyak ditemui kualitas informasi yang tidak seimbang dengan kebutuhan manajemen karena mmemiliki kelemahan. Kelemahan itu adalah:
 Kesulitan untuk menangani beban kerja yang semakin besar.
Dalam suatu perusahaan yang sedang tumbuh biasanya diperlukan kemammpuan prosesing yang semakin besar untuk menangani kegiatan ayng semakin luas sebagai dampak pertumbuhan perusahaan. peningkatan itu diperlukan karena :
1) Volume usaha yang semakin besar.
2) Peningkatan kebutuhan dari pihak ekstern .
3) Peningkatan kebutuhan informasi internal dari para manajer.
 Ketidak mampuan untuk memasok informasi yang akurat
Suatu sistem informasi biasanya memiliki kapasitas maksimal. Apabila kapasitas maksimal itu dilampaui, maka tingkat pengendalian dan kecermatannya akan menurun. Akibatnya kualitas hasil pengolahan data akan menurun.
 Ketidak mampuan untuk memasok informasi yang tepat waktu
Informasi yang bermanfaat adalah informasi yang bisa diterima tepat pada waktunya. Namun dengan senakin besarnya volume data yang ditangani, kecepatan pengolahan data akan menurun. Pada hal para manajer selalu memerlukan informasi yang tepat waktu.
 Kenaikan biaya
Meningkatnya biaya tenaga kerja dan material klerikal dalam kegiatan pengolahan data manual tradisional membuat perusahaan mempertimbangkan pergunakan teknologi pengolahan data elektronik untuk mencapai tingkat ekonomis.
G. Evolusi Sistem Pengolahan Data
Sistem pengolahan data dewasa ini pada dasarnya merupakan hasil evolusi yang cukup panjang. Evolusi ini pada umumnya dapat dikatakan telah melalui tiga tahap evolusi, yaitu:
1) Manual
Pengolahan data secara manual merupakan kelanjutan dari sistem primitive yang menggunakan jari, batu, atau simpul-simpul tali seperti yang telah dilakukan dalam kehidupan suku-suku primitive dijaman dahulu. Meskipun acap kali disebut metode yang lamban, kurang akurat, dan tidak rapi, metode manual sebenarnnya juga memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
1. Mudah terbaca oleh manusia
2. Koreksi mudah dilakukan
3. Umumnya tidak memerlukan volume pengolahan ekonomis minimum
4. Mudah beradaptasi bilamana terjadi perubahan kondisi
2) Manual dengan bantuan mesin
Sistem manual dengan bantuan mesin pada umumnya berkembang dalam tiga tahap. Pada tahap pertama mesin yang diahasilkan hanya bersifat menyempurnakan hasil pengolahan manual. Tahap kedua ditemukan peralatan yang dapat menggabungkan langkah-langkah pengolahan tertentu sekaligus mencetak hasilnya ditemukan pada btahun 1890. Pada tahap ketiga ditandai dengan perkembangan kalkulator. Ide mesin kalkulator adalah mesin hitung mini berukuran saku yang tujuannya adalah untuk mempermudah operasi perhitungan disetiap tempat, sehingga membantu produktivitas.

3) Pengolahan data elektronis
Teknik pengolahan data elektronis ditemukan pada akhir abad ke-19. Perkembangna teknologi ini demikian pesat, yang ditandai dengan semakin tingginya kemampuan proses dan semakin kecilnya ukuran computer.
Perkembangan paling pesat adalah tergabungnya teknologi komunikasi dengan teknologi pengolahan data yang terbangun dalam sistem computer. Penggabungan teknologi ini telah menciptakan sistem komunikasi yang borderless sehingga transaksi bisnis dewasa ini sudah tidak lagi memandang batas-batas antar Negara.


KESIMPULAN
1. Penggunaan informasi akuntansi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1). Internal dan 2) eksternal.
2. Kelompok internal adalah pihak manajemen dan kelompok eksternal adalah publik. Informasi untuk pihak eksternal perlu berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan.
3. Alur sistem informasi akuntansi terbagi dua: (1) daur operasional (2) daur penyusunan laporan.
4. Pengendalian intern adalah suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur orgasnisasi beserta semua metode dan ukuran diterapkan dengan tujuan untuk :
a. Mengamankan aktiva perusahaan
b. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi.
c. Meningkatkan efesiensi
d. Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.
5. Unsure-unsur pokok sistem pengendalian intern: 1) struktur organisasi 2) sitem wewenang dan prosedur pencatatan 3) pelaksanaan kerja yang dehat 4) karayawan yang berkualitas.

Analisa Sistem dengan Studi Kelayakan

- Ukuran yang di pakai dalam studi kelayakan

1. aspek ekonomi
pertimbangannya.apakah sistem ini dapat di kembangkan dan di operasikan dengan teknologi yang tersedia.
pertimbangnya. Apakah manfaat sistem lebih besar daripada biaya yang di keluarkan ( termasuk untuk memenuhi kebutuhan personil).

2. aspek non-ekonomi
Pertimbangannya . Apakah sistem yang di usulkan  memiliki keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang...

3. Aspek organisaki / operasional
Pertimbangannya. Apakah sistem yang di usulkan bisa cocok dengan organisasi.
Apakah level keahlian yang digunakan dalam sistem baru dengan pegawai yang akan mengoperasikanya.

4. Aspek jadwal
pertimbangannya.Mungkinkah penerapan tersebut sesuai dengan jadwal yang diterapkan.

5. Aspek kendala hukum & etika
petimbangannya. Apakah sistem yang di usulkan tidak bertentangan dengan etika / hukum.
Apakah terdapat kendala-kendala yang berbahaya yang dilanggar.

Komputerisasi

1. Komputerisasi Proses Akuntansi

Adalah : proses akuntansi melihat karaktristik komputer & karakteristik komputer akuntansi.dapat disimpulkan ada bagian dari proses pencatatan yang fungsinya dapat di ganti oleh komputer dengan kata lain proses tersebut sifatnya adalah penambahan perbandingan,penyortiran,preklasifikasian dan peringkasan,dengan cara tertentu yang sudah jelas dan pasti.
Pekerjan atau tugas yang demikian biasanya menjadi objek kemputerisasi untuk menjalankan program dan pemasukan data orang atau operator yang di otorisasi ,untuk itu di beri kode khusus ( pasword).agar dapat membuka file akuntansi dan melakukan pencatatan transaksi tertentu.

2. Mencatat Transaksi Dalam Sistem Komputer

Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan  cermat sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah.
Setiap langakh yang dikerjakan dalam siklus akuntansi (seperti penjurnalan,pengakuan dan penyusunan daftar saldo). dapat dilakukannya dengan mengikuti instruksi yang langsung dapat di lihat di layar monitor.instruksi di tampilkan di layar monitor dapat ditampilkan dalam bentuk menu.

3. Pertimbangan Penggunaan Komputer

Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah : cost & enpenitiv.
Penggunaan komputer menggunakan investasi besar bagi penggunanya bukan hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu,tenaga & sumber daya,berarti wakut ,tenaga,sumber daya yang lain haruslah diperhitungkan dalam penggunaan komputer.perusahaan harus tau benar manfaat tersebut dan harus yakin bahwa yang diproses dengan komputer data2 yang benar yang disatukan dalam rangka menghasilkan invormasi kepentingan prusahaan.
Yang lebih penting adalah invormasi apa yang harus diproses bukan bagaimana memprosesnya..
kalau dimasukkan kedalam komputer adalah data yang tidak mempunyai kualitas,keluaran komputer juga merupakan output data yang tidak bermanfaat,betapapun rapi & iidahnya hasil cetakan

akuntansi

A. SIKLUS AKUNTANSI
Salah satu definisi akuntansi adalah suatu seni mencatat, menggolongkan,
menganalisa, menafsirkan dan menyajikan laporan keuangan dalam suatu perusahaan
secara sistematis. Jadi jelas dalam hal ini bahwa akuntansi adalah suatu proses atau
transformasi data akuntansi menjadi informasi akuntansi atau yang sering disebut dengan
laporan keuangan. Proses transformasi data akuntansi menjadi informasi akuntansi
dilakukan dengan melalui beberapa tahap sehingga tahapan tersebut menjadi suatu siklus
yang disebut siklus akutansi.

B. ELEMEN-ELEMEN SIKLUS AKUNTANSI
Beberapa elemen yang dapat dijelaskan dalam siklus akuntasi di atas adalah
sebagai berikut:
1. Bukti Transaksi
Merupakan seluruh dokumen yang digunkan untuk mencatat setiap transaksi yang
terjadi dalam suatu perusahaan. Conoth bukti transaksi antara lain kwitansi, faktur,
cek, bukti kas keluar dan sebaginya.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama yang digunakan melakukan
pencatatan, pengklasifikasian dan peringkasan data keuangan.
3. Buku Besar
Bukti
Transaksi
Jurnal Buku
Besar
Buku
Pembantu
Laporan
Keuangan
Laporan
3
Buku besar atau General Ledger merupakan buku yang digunakan untuk melakukan
peringkasan, pengklasifikasian data-data keuangan yang berasal dari data jurnal dari
hasil proses posting.
4. Buku Pembantu
Buku pembantu merupakan buku yang terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
berisi rincian data keuangan yang tercantuk dari rekening terntentu yang ada dalam
buku besar (dalam perusahaan dagang).
5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pengolahan data akuntansi
berupa Neraca, Laporan Laba-Rugi, Laproan Perubahan Modal, Arus Kas dan lainlain.

C. SIKLUS AKUNTANSI PROGRAM APLIKASI AKUNTANSI MICROSOFT
EXCEL
Dalam program aplikasi akuntansi menggunakan Microsoft Excel ini siklus
akuntansinya tidak jauh beda dengan siklus akuntansi dengan yang dilakukan secara
manual. Dalam siklus ini dimulai dari pencatatan transaksi berdasarkan bukti transaksi ke
dalam jurnal, kemudian data jurnal diposting ke buku besar. Dari buku besar dipindahkan
ke neraca saldo, kemudaian membua neraca lajur, lalu dilakukan penyesuaian
berdasarkan data penyesuaian yang ada, setelah itu dari berdasarkan data neraca lajur
dibuatlah laporan keuangan.

D. MENU DAN FUNGSI YANG DIGUNAKAN
Beberapa menu dan fungsi dalam Microsoft excel yang digunakan dalam program
aplikasi akuntansi ini adalah sebagai berikut:
Menu DATA FORM
Menu ini digunakan untuk membantu pengguna dalam memasukkan data ke
dalam format yang sudah disiapkan sebelumnya.
Menu DATA FILTER, ADVANCED FILTER
Menu ini digunakan untuk melakukan pencarian data beradasarkan criteria yang
di ingingkan dari suatu kumpulan data yang tersedia (data query).
Menu COPY PASTE
Menu ini digunakan untuk menyalin data dari suatu data range ke data range
tertentu.
Menu FORMAT CELLS COLOUMN HIDE
Menu ini digunkan untuk menyembunyikan kolom data yang tidak lagi
dibutuhkan dalam tampilan data.
Fungsi SUM
Untuk menjumlahkan nilai-nilai yang ada pada suatu range data.
Fungsi Logika IF
Fungsi ini digunakan untuk menentukan suatu keputusan berdasarkan suatu
kondisi atau syarat tertentu. Biasanya selalu dikombinasikan dengan beberapa
operator seperti operator perhitungan, opereator perbandingan, operator relasi,
operator logika.
Fungsi Arimatika
Fungsi ini digunakan untuk membuat formula yang berkaitan dengan kalkulasi
data yang akan diproses.
Fungsi Pembacaan Tabel VLOOKUP
Fungsi ini digunakan untuk membaca suatu nilai yang ada pada suatu range data
tabel yang digunakan. Untuk mengikat atau mengabsolutkan nilai yang ada dalam
suatu tabel yang ada digunakan tombol fungsi F4.
5
Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel sebagai salah satu paket software lembar
kerja elektronis dalam bidang akuntansi ini, yang jelas dibutuhkan pengetahuan dibidang
akuntansi itu sendiri kemudian pengetahuan atau keterampilan pengoperasian Microsoft
Excel. Tidak bisa disangkal lagi saat ini Microsoft Excel sudah sangat familiar
dikalangan umum sebagai bagian dari Microfot Office yang bisa dijadikan alat untuk
membantu permasalahan di dalam mengolah data-data numeric. Penerapan akuntansi
menggunakan Microsoft Excel adalah salah satu solusi alternative yang relative
sederhana namun bisa dibilang efektif. Sangat sederhana dan tidak menuntut orang yang
mengerjakannya untuk tahu dan bisa membuat suatu program aplikasi computer tapi
cukup mengerti akuntansi dan bisa mengeoperasikan micosoft excel.
Untuk itu penulis akan mencoba memberikan contoh penyelesaian kasus
akuntansi menggunakan micorsoft excel. Untuk dapat membantu menyelesaikan kasus
akuntansi menggunakan Microsoft excel ada beberapa langkah utama yang harus
dilakukan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Merancang kode rekening
2. Membuat tabel rekening
3. Membuat buku harian atau jurnal umum
4. Membuat buku besar
5. Membuat neraca saldo
6. Membuat jurnal penyesuaian
7. Membuat neraca lajur
8. Membuat laporan keuangan
Berikut ini akan diberikan contoh bagaimana lebih jelasya langkah-langkah di atas
dilakukan pada contoh kasus akuntansi dengan bidang usaha jasa. Sehingga langkahlangkah
yang dimaksud akan bisa dengan mudah dipahami.